SUDAHKAH INDONESIA BANGKIT SEPERTI HARAPAN BOEDI OETOMO ?



Hari Kebangkitan Nasional atau biasa disingkat Harkitnas  memiliki makna, arti, dan sejarah yang menggambarkan perjuangan bangsa dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional sendiri, dilakukan untuk mengenang Boedi Oetomo, salah satu organisasi pertama yang bercorak nasionalis di Indonesia..
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional tidak bisa dilepaskan dari pagi hari di tanggal 20 Mei 1908. Ketika itu di sebuah ruang belajar STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen, Sekolah Pendidikan Dokter Hindia), Soetomo di depan rekan-rekannya mengagas pendirian sebuah organisasi sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Ide Soetomo ini terinspirasi oleh dokter Wahidin Sudirohusodo, yang ingin meningkatkan martabat rakyat dan bangsa.
Jika melihat dari makna harafiahnya, kata budi dalam frasa Budi Utomo bermakna perangai atau tabiat. Sedangkan utomo berarti baik atau luhur. Jadi Budi Utomo dimaknai sebagai wadah untuk anggotanya mencapai sesuatu berdasar keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat. Pergerakan organisasi ini tentu lebih kompleks. Tujuan awal pendirian B.U adalah, memperoleh kemajuan yang harmonis bagi nusa dan bangsa.
Namun setelah lebih dari 1 abad Boedi Oetomo berdiri, apakah Negara ini harmonis? Tentunya jawaban yang diharapkan adalah “Iya” akan tetapi di beberapa tempat masih sering terjadi konflik saudara, mereka berperang saling menjatuhkan satu sama lainnya. Memang perdebatan aka nada dalam suatu organisasi.
Sebagai organisasi pertama yang benar-benar mengusung ‘nasionalisme’ Budi Utomo ini dijadikan patokan umum tentang kebangkitan nasional. Untuk pertama kalinya, ada gagasan untuk memisahkan kepentingan golongan, agama, atau suku, untuk merangkul masyarakat yang lebih kompleks. Sejak awal abad XX kemudian lahirlah berbagai organsisasi dan pergerakan, yang berkelanjutan dengan Sumpah Pemuda pada 1928, lantas proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945.
Saat ini Indonesia dalam keadaan kritis, gagasan Boedi Oetomo untuk memisahkan kepentingan golongan Agama, Ras, dan Suku demi persatuan masyarakat yang kompleks kini mulai memudar. Banyak yang menggolong-golongkan suatu kelompok berdasarkan Ras dan Agama-nya, yang akhirnya menimbulkan perpecahan dan kebencian.
Apakah ini yang disebut dengan bangkit ? mungkin “iya” bangkit-nya kebencian.antar golongan yang sebenarnya adalah sebangsa. Mereka saling mengklaim kebenaran sepihak dalam perang dingin untuk mendapatkan kemenangan dalam arti yang semu. Kenyataannya saat kita saling memecah belah dalam perang dingin ini. Pemenangnya adalah mereka yang mengambil keuntungan dari perpecahan bangsa ini.
Jadi Sudahkah kita bangkit seperti yang diharapkan para pendiri Boedi Oetomo?. (MD)

Postingan Populer